SEPERTI yang kita ketahui, tanpa internet, kamu nggak bakal bisa baca artikel ini, chatting, posting foto selfie, groufie, makanan, update status atau lokasi, dan yang paling penting, bisa ngeliat ukuran sanggul rambut terbaru yang digunakan Nasar KDI.
Btw, nggak cuma dinosaurus aja yang punya sejarah. Internet juga punya lho, dan kamu harus tau. Soalnya, siapa tau aja pas berkunjung ke rumah si pacar, bokapnya ngetes wawasan kamu.
Menurut Wikipedia, Internet –Interconnected Network– dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada 1969. Duh, dua digit angka terakhir jadi keinget something. Hihihi.
Tapi cikal bakalnya dimulai pada 60-an, saat Levi C. Finch dan Robert W Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Dilakukanlah program penelitian untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Kalo ditambah secara akhlak, makin bingung yang ada.
Munculah sebuah solusi berupa teknik packet switching yang dikembangkan oleh para peneliti utama. Yaitu Donald Davies –NPL–, Paul Baran –RAND Corporation–, Leonardo Kleinrock dkk –MIT–, dan UCLA Research Program. Di mana teknik itu data berukuran besar yang akan dikirim lewat jaringan komputer terlebih dahulu dipotong jadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani.
Barulah pada 1969, ketika Robert Taylor yang baru dipromosiin sebaga kepala kantor pemrosesan dinformasi di DARPA –Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat– hendak mengimplementasikan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung.
Lalu, bersama Larry Robert –MIT– Robert Taylor memulai proyek yang dikenal sebagai ARPANET –Advanced Research Project Agency Network. Berbasis teknologi ALOHAnet, jadilah ARPANET semakin berkembang cepat. Mereka mendemonstrasikan hardware dan software komputer supaya bisa berkomunikasi dalam jarak tanpa batas melalui saluran telepon.
Awalnya dibangun proyek itu untuk kepentingan militer dan universitas, sebelum dimanfaatkan kamu-kamu buat stalking mantan. Saat itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan ngehubungin komputer di daerah-daerah sensitif terhadap rangsangan vital untuk mengatasi masalah terjadinya serangan nuklir dan menghindari informasi terpusat kalo-kalo muncul perang.

Mula-mula, ARPANET cuma ngehubungin empat situs untuk membentuk satu jaringan terpadu; Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah. Kemudian pada Oktober 1972, ARPANET secara umum diperkenalkan dan terciptalah DARPA Internet yang menjadi pemisah antara keperluan militer dan non-militer. Lalu nama itu disederhanakan jadi “INTERNET”. Indomie telor kornet. #okesorry
Akhirnya, internet diperbolehkan digunakan secara komersial dan privat pada 1980-an di Amerika Serikat dan booming pada 1990-an lewat perizinan dan jasa Internet Service Provider –ISP– untuk internet beroperasi –kalo di Indonesia seperti Speedy, Biznet, Bolt, dll.
Yang kudu kamu tau lagi nih, internet itu bekerja berdasarkan suatu set protokel standar yang digunakan sebagai penghubung jaringan komputer dan mengamati lalu lintas jaringan supaya nggak macet kayak Samarinda.
Kalo di komputer tuh istilahnya TCP/IP –Transmission Control Protocol/Internet Protokol. Protokol ini sangat berpengaruh buat keberlangsungan koneksi internet kamu karena dia bisa bekerja di segala jenis komputer tanpa terpengaruh perbedaan hardware atau sistem operasi yang kamu gunakan.

Internet dulunya cuma sekumpulan jaringan komputer yang ngehubungin berbagai macam situs. Komputer yang terhubung menggunakan telepon bisa berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN mau pun radio. Teknologinya masih cemen sebelum gadget secanggih sekarang yang ditopang fasilitas provider dengan penggunaan kouta data.
Dan kita tuh sebenarnya dibohongin sama perusahaan ISP yang mengiming-imingkan koneksi ngebut kayak motor 2 tak. Padahal mah lelet kayak keong yang kakinya keseleo. Perhatiin deh, tulisan skala kecepatannya yang “up to” 72 Mbps. “Up to” lho, ya. Kalo nggak ngerti, buka Google Translate.
Di Indonesia sendiri, Internet bermula pada awal 1990-an. Namun menurut catatan whios ARIN dan APNIC, IP pertama dari Indonesia didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. Jaringan itu dikenal sebagai Paguyuban Network yang didirikan oleh sejumlah nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada 1992-1994. Diantaranya RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan dan Onno W. Purbo.
Wah, panjang juga ya sejarahnya. Iya, kami aja ngetiknya sampai pegel. Muehehe…
Tapi nggak apa-apa, demi pengetahuan kita bersama. Oh iya, kami pengin tau dong sejarah kali pertama kamu kenal internet itu kapan? Boleh banget kamu ceritain di kolom komentar. (Wikipedia)