Bulu tangkis merupakan olahraga paling populer di Indonesia –selain sepak bola. Sepanjang sejarah, event bertaraf internasional di olahraga ini hanya sekali pernah diselenggarakan di Kota Samarinda –ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
MOMENTUM bersejarah itu terjadi di Indonesia Terbuka pada 1990. Event ini adalah kejuaraan bulu tangkis terkenal berbintang enam yang diselenggarakan di Indonesia sejak 1982. Indonesia Terbuka telah berganti nama menjadi Indonesia Super Series. Hal itu terjadi setelah Indonesia Open bergabung dengan beberapa kejuaraan lainnya dalam kategori Super Series hingga 2017. Namun sejak 2018, Indonesia Terbuka berubah nama menjadi Tur Dunia –World Tour– Indonesia Super 1000 karena menyesuaikan nama turnamen Tur Dunia Badminton World Federation (BWF).
Sepanjang sejarah, Kota Jakarta menjadi daerah yang paling sering dipilih menjadi tempat penyelenggaraan Indonesia Terbuka. Tercatat 20 kali penyelenggaraan digelar di sana sejak 1982 hingga 1989, 1993, 1995 dan 1996, 1998, 2000 dan 2001, serta 2004 sampai 2019. Daerah lain di Indonesia yang pernah disinggahi event ini adalah Kota Bandung (1991), Kota Semarang (1992), Kota Yogyakarta (1994), Kota Surakarta (1997), Kota Denpasar (1999 dan 2021), Kota Surabaya (2002), serta Kota Batam (2003).

Di Kota Samarinda, Indonesia Terbuka dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Segiri pada 18 sampai 22 Juli 1990. Saat itu, Indonesia Open masih berbintang lima dengan hadiah uang sebesar US$135,000.
Di partai final, Indonesia menempatkan atletnya di semua kategori. Dua diantaranya bahkan menjadi all Indonesia final, yakni di tunggal putra antara Ardy Wiranata melawan Eddy Kurniawan, dan ganda campuran antara Rudy Gunawan-Rosiana Tendean versus Aryono Miranat-Erma Sulistianingsih. Di tunggal putra, Ardy Wiranata tampil sebagai juara. Sementara di ganda campuran keluar sebagai juara pasangan Rudy Gunawan-Rosiana Tendean.
Di tunggal putri, Susi Susanti harus mengakui kemenangan Lee Young-suk (Korea Selatan). Di ganda putra, Thomas Indracahya dan Reony Mainaky kalah 2 set langsung melawan Razif Sidek dan Jalani Sidek (Malaysia). Sementara di ganda putri, Chung Myung-hee dan Chung Soo-young (Korea Selatan) mengalahkan Rosiana Tendean dan Erma Sulistianingsih. (wikipedia)